NTTBersuara.com, WAINGAPU — BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sumba Timur baru mencairkan Klaim kematian untuk dua ahli waris yakni, Paulina Dihe, ahli waris dari bapak Alm. Hironimus Boe Tiser yang menjabat sebagai perangkat Desa Haungu Eti mencapai Rp 42 juta, sedangkan Ampilias Naga, ahli waris dari Alm. Robiyanto Naga yang merupakan karyawan PT. MSM menerima klaim kematian mencapai Rp. 204 juta.
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Bupati dan Wakil Sumba Timur, kepada dua orang ahli waris dan pada kesempatana itu juga diserahkan kartu peserta BP Jamsostek untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) se-Kelurahan lambanapu, saat kegiatan Musremabang Kecamatan Kambiru, sabtu (27/3/2021) di Kambera.
Paulina Dihe, ahli waris dari bapak Alm. Hironimus Boe Tiser merupakan peserta BPJS ketenagakerjaan dari bulan maret 2017, sebelumnya Alm merupakan salah satu perangkat Desa Haungu Eti dan Alm meninggal pada 29 Desember 2020 dan meninggalkan istri dan anak 3 orang yang masih belia. Alm berhak menerima klaim kematian dari BPSJ Ketenaga kerjaan mencapai Rp. 42 juta.
Menurut Paulina Dihe, dengan klaim BPJS Ketenagakerjaan tersebut sangat menbantu keluarganya, yakni untuk membantu 3 orang anaknya melanjutkan pendidikan dan membuka usaha untuk menunjang kehidupannya.
“Tulang punggung keluarga sudah tidak ada, namun dengan pencairan klaim kematian untuk suami saya dari BPJS Ketenagakerjaan, sangat membantu saya dalam membiayai pendidikan 3 orang anak saya dan juga menopang hidup keluarga saya, dengan uang ini juga saya akan membangun usaha kecil-kecilan di kampung guna menyambung hidup keluarga saya”, serunya.
Sementara ahli waris dari Alm. Robiyanto Naga yakni Ampilias Naga yang juga merupakan ayah Alm, mengatakan bahwa anaknya meninggal akibat jatuh dari ketinggian 100 lebih meter saat melakukan pembangunan gedung dari PT. MSM. PT.MSM pun mengurus seluruh biaya dari awal anak saya jatuh sampai penguburan.
Saya juga bersyukur, saat ini BPJS Ketenagakerjaan Cabang Waingapu mencairkan klaim kematian anak saya mencapai Rp 204 juta dan uang ini saya gunakan untuk mendukung pendidikan adik-adiknya yang masih sekolah dan kebutuhan lainnya.
“meskipun saya masih dalam suasana kedukaan karena kehilangan anak sulung saya, karena kecelakaan kerja, namun saya juga bersyukur ada orang-orang baik disekitar saya dalam meringankan duka saya ini. Hari ini nyata saya menerima klaim kematian anak saya dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Waingapu, dan ini akan sangat membantu saya dalam membesarkan dan mendukung anak-anak saya dalam pendidikan mereka serta juga mendukung ekonomi keluarga saya”, jelasnya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada PT. MSM dan BPJS Ketegakerjaan yang membantu seluruh proses pencairan klaim kematian dari Putra sulungnya. “ saya sangat berterima kasih kepada PT. MSM yang sudah membantu anak saya dan sampai sekarang juga membantu mengurus klaim kematian anak saya, bagi BPJS Ketenakerjaan Cabang Waingapu terima kasih memproses lebih cepat klaim kematian anak saya”, serunya. (*/lya)