NTTBersuara.Com, KUPANG — Inspeksi Mendadak (Sidak) ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan sejumlah logistik tertimbun, berdebu dan belum disalurkan
“Tujuan sidak agar bantuan segera disalurkan dan tidak boleh pilih-pilih hanya kecamatan tertentu. Ada fakta miris ternyata banyak bantuan tertimbun belum terdistribusi, padahal ada masa kadaluarsa,” kata Anggota DPRD Kota Kupang, Ewalde Taek, Selasa, (8/6/ 2021).
Menjalankan fungsi pengawasan dan berdasarkan banyak laporan dari warga yang sampai saat ini belum menerima bantuan apapun pasca bencana Seroja.
Faktanya ditemukan tertimbun berbagai jenis bantuan seperti beras, ribuan kardus air mineral kemasan, perlengkapan seperti pelampung, perahu karet, alat menyelam dan perlengkapan lainnya, Alat Pelindung Diri (APD), Alat Rapid Antigen dan Tenda yang terlihat berdebu akibat terlalu lama tersimpan.
Selain menemukan timbunan bantuan logistik yang belum tersalurkan, ada juga fakta lainnya yang terkuat ternyata ada bantuan seperti Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sudah dibagikan, namun hanya bagi warga di delapan kelurahan pada dua kecamatan yakni Kecamatan Oebobo dan Kota Lama.
“BPBD lambat dalam penanganan. Ini masa pemulihan jangan sampai sembako-sembako ini mubasir, karena masa berlaku, ada lagi bantuan rapid antigen, secepatnya didistribusikan ke fasilitas kesehatan, banyak warga masih butuh bantuan,” tambah Walde.
Hasil dari sidak tersebut berdasarkan apa yang dilihat dan penjelasan dari BPBD ternyata ada banyak bantuan yang belum tersalurkan selama dua bulan dan perlu dipastikan tidak ada bantuan berupa seng dan paku untuk warga yang di alokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanjan Daerah (APBD). (lya)