NTTBersuara.Com, KUPANG — Dr Frids Fanggidae mewakili NTT untuk bertemu Presiden RI Jokowi ada dua poin yang dari Jokowi untuk disampaikan kepada Gubernur dan masyarakat NTT.
Demikian dikatakan Ekonom dari Unversitas Kristen Artha Wacana Kupang, Dr Frits Fanggidae, dalam jumpa pers di kantor Nasdem NTT, Rabu (1/9/2021).ia mengatakan pesan-pesan khusus dari presiden kepada Gubernur dan seluruh tokoh masyarakat, pimpinan masyarakat di NTT berkaitan dengan program mendesak yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dalam kaitan penanganan penyebaran dan dampak covid-19
“Pada tanggal 28 malam itu ibu Gubernur NTT, Ny Juli Sutrisno Laiskodat, mendapat telpon dari istana bu Gubernur di minta untuk merekomendasikan salah satu tokoh masyarakat NTT yang non politis atau orang bebas. Dan saya direkomendasikan mewakili NTT untuk bertemu Bapa Presiden, “katanya
.
Jadi bukan pejabat atau mantan pejabat, bukan orang partai politik dan bukan tokoh agama juga. Jadi orang bebas kemudian ada dua nama yang di usulkan dan saya tidak tau yang satu itu siapa tapi nama saya di pilih untuk bertemu dengan bapak Presiden RI dan pertemuan sudah dilaksanakan pada hari Senin 30/8/2021 jam 15.00 sampai 15.30 di istana negara.
“Dalam pertemuan itu ada 14 tokoh yang di undang enam tokoh agama yakni Ketua MUI, perwakilan NU, Muhammadiyah, delegasi dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persatuan Gereja Indonesia (PGI), juga
Hindu-Budha. Selain itu, 4 tokoh pendidikan, 1 budayawan, 1 tokoh pers dan 2 tokoh masyarakat; satu dari NTT dan satu dari Betawi,” jelasnya..
Dalam penyampaian presiden beliau menyampaikan dua hal pokok hal yang paling utama berkaitan dengan akselerasi dan vaksinasi yang akan dilaksanakan berkaitan dengan PPKM dan hal yang kedua yaitu tentang rencana pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Tetapi agenda yang kedua ini tidak mendalam beliau lebih mendalam pada agenda yang pertama berkaitan dengan penanganan, penyebaran covid-19.
“Ada beberapa hal yang beliau meminta kepada tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu karena itu beliau menyampaikan kepada saya untuk terusan kepada Gubernur belum tadi saya sudah melaporkan kepada bapak Gubernur dan Gubernur menyampaikan silakan pak Frids menyampaikan apa adanya perintah atau pesan dari presiden
Kepada seluruh masyarakat NTT
Poin pertama yang ditekankan oleh presiden adalah bahwa mulai bulan September dan Oktober proses vaksinasi akan dilipatgandakan atau dipercepat selama ini vaksinasi tidak bisa terlalu cepat karena berkaitan dengan komitmen-komitmen negara-negara yang pemasok vaksin ke Indonesia itu terbatas ada yang masuk 2 juta ada yang masuk 3 juta jadi terpaksa dicicil sedikit-sedikit.
“Tetapi pada bulan September dan Oktober komitmen akan ada masuk vaksin pada bulan September sebanyak 70 juta dan pada bulan Oktober sebanyak 80 juta sehingga proses penyebaran ini bisa di percepat. Dalam kaitan itu presiden meminta kepada Gubernur untuk mengerahkan seluruh kekuatan. Kekuatan pemerintah kekuatan masyarakat kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat untuk bisa terlibat dalam proses akselerasi vaksin ini, “ujarnya.
Untuk itu diminta agar supaya pemerintah mengambil tindakan-tindakan cepat dalam kaitanya menyiapkan tenaga-tenaga vaksinator yang akan terlibat dalam proses vaksinasi jadi salah satu yang menjadi hambatan sekarang adalah tenaga vaksinator dan IT ini dua-duanya harus berjalan bersama itu terbatas sehingga proses percepatan vaksinasi itu tidak bisa berjalan dengan baik tetapi ke depan diminta supaya ada tindakan-tindakan pemerintah dalam menyediakan fasilitasi tenaga vaksinator dan IT dengan memanfaatkan biasanya disebutkan mahasiswa mahasiswa kedokteran pada tingkat tertentu atau mahasiswa-mahasiswa sekolah kesehatan pada tingkat tertentu yang dianggap sudah memiliki pengetahuan yang cukup mereka dilatih untuk melaksanakan proses atau tindakan vaksinasi. Jadi ini yang didorong supaya semua bergerak serentak bergerak bersama terpadu agar proses vaksin ini bisa berjalan dengan baik.
Yang kedua beliau meminta untuk supaya tidak ada vaksin yang tersimpan lama di gudang. Begitu vaksin datang segera proses distribusi untuk dilakukan vaksinasi. Jadi jangan simpan vaksin lama-lama di gudang. Pakai secepatnya habis nanti dikirim lagi itu prinsipnya.
Beliau menekankan kenapa memilih tindakan akselerasi vaksinasi itu disebabkan karena analisis terhadap penyerapan PPKM. Baik di jawa-bali maupun di luar Jawa Bali.
Presiden juga menekan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tapi bersinergi dengan seluruh kekuatan dalam masyarakat, seperti TNI/Polri, lembaga keagamaan dan lembaga sosial lainnya. “Semua pihak harus bersinergi untuk akselerasi vaksinasi,” katanya. (lya)