NTTBersuara.Com, WAINGAPU — Caritas Keuskupan Weetebula dengan dukungan Caritas Indonesia menyalurkan paket bantuan kepada 695 Kepala Keluarga (KK) di 22 Desa, dan tersebar di sembilan Kecamatan di Kabupaten Sumba Timur. Aksi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Romo Wakil Deken Dekenat Sumba Timur, RD Yakobus Lodo Mema dengan Bupati Sumba Timur, Kristofel Praing di kantor Bupati Sumba Timur Selasa (31/8) lalu.
695 keluarga yang menerima paket belarasa dari Caritas tahap dua ini juga merupakan bagian dari warga terdampak Badai Siklon Tropis Seroja, April 2021 lalu. Penyaluran bantuan ini sendiri telah dilakukan selama sepekan yakni sejak Sabtu (4/9/2021) hingga Sabtu (11/9/2021) lalu.
Dimana setiap keluarga menerima satu paket bantuan yang berisikan 10 kg beras, lima kg gula pasir, satu kg kopi, satu bungkus teh, sembilan bungkus garam, 20 sachet energen, dua liter minyak goreng, dan satu rak telur ayam. “Tujug KK di desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu dan tujuh KK di desa Lumbu Manggit, Kecamatan Wula Waijelu menjadi penerima manfaat pertama dalam kegiatan belarasa tahap dua ini,” jelas Wakil Direktur Caritas Keuskupan Weetabula, Laurensius Juang dalam rilis yang dierima media ini, Kamis (23/9/2021).
Dijelaskannya kehadiran mereka di tengah warga Desa Kaliuda dan Desa Lumbu Manggit merupakan bagian dari struktur jaringan Caritas Nasional yang ada di KWI sehingga kehadiran Caritas PSE Keuskupan Weetabula hanya dalam rangka berbelarasa menghadirkan wajah gereja di tengah umat yang susah.
Menurutnya apa yang Gereja Katolik Keuskupan Weetebula lakukan, datangnya dari begitu banyak orang yang berbelarasa karena mereka yang berjauhan dengan warga terdampak Seroja tidak bisa datang sendiri, maka Keuskupan Weetabula dalam hal ini Caritas PSE yang menjadi penyambung tangan untuk memberikan bantuan ini kepada warga korban badai seroja.
“Bantuan ini diberikan kapada bapak/ibu supaya semakin kuat. Jangan sampai dengan bencana ini membuat bapak/ibu tidak mau bekerja lagi. Saya mengajak bapak/ibu semuanya supaya terus bekerja dengan menggunakan lahan yang ada di sekitar rumah untuk menanam apa yang dibutuhkan supaya hidup menjadi lebih baik,” tandasnya.
Konga Naha Awa, salah seorang warga penerima manfaat dari Desa Kota Kawau, Kecamatan Kahaunga Eti Senin (6/9/2021) lalu mengatakan: “Terima kasih dan Puji Syukur kepada Tuhan, karena Tuhan telah melimpahkan kasihNya melalui Caritas Indonesia sehingga dapat membantu kami di Desa Kota Kawau. Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya sebatas bantuan pangan, tetapi juga dalam bidang kehidupan lainnya.
Masyarakat Desa Lulundilu, Kecamatan Mahu juga menyambut baik kehadiran Caritas Keuskupan Weetabula dan berharap agar Tuhan memberkati setiap tindakan yang sudah dilakukan Caritas sehingga makin menjadi saluran berkat bagi sesama.
“Semoga pertemuan ini menjadi awal untuk membangun kemitraan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya dan kami siap mendukung dengan membantu menyiapkan data-data yang diperlukan. Kiranya dengan bantuan dari Caritas ini bisa memberikan semangat baru bagi masyarakat kami. Bersama masyarakat Desa Lulundilu kami doakan segala kegiatan Caritas,” kata Camat Mahu, Marthen Lijang.
Direktur Caritas PSE Keuskupan Weetebula, Pater Agustinus Waluyo Abubakar, yang hadir pada penyaluran bantuan di Desa Maidang, Kecamatan Kambata Mapangbuhang pada Kamis, (9/9/2021) menjelaskan bahwa Caritas artinya Cinta Kasih. Dimana dalam ajaran Katolik “Deus Caritas Est” yang berarti Allah adalah kasih sehingga Caritas bergerak hanya atas dasar kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus yang telah sudi turun ke dunia untuk manusia. Secara khusus pada kesempatan ini untuk manusia yang lapar.
“Kasih itu ditunjukkan oleh banyak orang di dunia berdasarkan video viral dari Bapak Fransiskus X. Geroda (Video seorang anak Bersama Bapak Geroda yang sedang berjalan meyeberang sungai di Maidang). Mereka yang sempat menonton video itu merasa tergerak hatinya untuk mau membantu masyarakat yang ada di Sumba Timur karena mereka melihat masyarakat Sumba Timur sebagai sesama mereka, sehingga mereka menyisihkan apa yang ada pada mereka untuk sesama apapun latar belakangnya,” kata Pater Agus.
Selanjutnya Caritas Indonesia memantau dan menyalurkan bantuan itu melalui Keuskupan Weetabula dengan harapan bantuan ini dapat berguna bagi anak-anak dari dan keluarga penerima manfaat. “Kita juga sangat berterima kasih kepada Caritas Indonesia yang telah berjuang memperhatikan sesamanya di Pulau Sumba ini,” tambahnya.
Kegiatan pembagian bantuan pangan yang terakhir berlangsung di Kecamatan Karera dan Kecamatan Ngadu Ngala pada tanggal 10-11 September 2021. Selaku tuan rumah, Pastor Paroki Santa Maria Magdalena Nggongi, Pater Ferdinandus Fahik Asa, SVD mengungkapkan, “Bahwa bencana akhir-akhir ini membuat kita tidak berdaya.”
Diuraikannya dalam kurun waktu tahun 2021, di Nggongi, telah dilanda oleh berbagai macam bencana yakni belalang, penyakit babi, badai seroja, dan jambu mente yang tidak berhasil. Namun dalam ketakberdayaan karena berbagai situasi tersebut, masih banyak orang yang menaruh belas kasihan kepada warga Nggongi.
“Selama bencana yang terjadi dalam tahun ini, ada program-program yang masuk melalui Paroki ini untuk membantu masyarakat wilayah Selatan Sumba Timur. Sikap kami adalah bersyukur kepada Tuhan yang telah menyalurkan berkat dan kasih-Nya lewat tangan-tangan kasih melalui Caritas Indonesia yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dalam program-programnya,” ungkap Pater Ferdi.
Selaku Pastor Paroki, Pater Ferdi juga meminta supaya Caritas Indonesia memperhatikan pula masyarakat di daerah-daerah terpencil. Bantuan ini mendukung pihaknya untuk mengatasi situasi sulit yang dialami saat ini. Bantuan ini juga memberikan semangat kepada merea supaya pada tahun 2022 mendatang mereka bisa mengoptimalkan kehidupan ekonomi mereka. “Ini merupakan sarana supaya ekonomi kita ditingkatkan,” tambah Pater Ferdi.
Ditegaskannya, bencana ini sangat memprihatinkan, karena sebenarnya tahun ini banyak masyarakat yang bisa memperoleh hasil panen yang baik namun banjir dan lumpur menutup hasil panen tersebut sehingga hasil panen menjadi nihil. “Dengan bantuan ini mari tanamkan semangat kita, kuatkan kebersamaan kita untuk bekerja serta menyalurkan berkat bagi sesama,” pungkasnya.(*/lya)