NTTBersuara.Com, KUPANG — Tiga Kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami deflasi sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,44. Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,05 persen dan Kota Waingapu mengalami inflasi sebesar 0,27 persen.
Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik NTT, Darwis Sitorus, S.Si, M.Si dalam keterangan pers, Jumat (1/10/2021). Ia mengatakan Inflasi September 2021 di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada 3 dari 11 kelompok pengeluaran.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang turun sebesar -1,19 persen.
Pada September 2021, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi, “katanya.
Ia menjelaskan, Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Pangkal Pinang sebesar 0,60 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,90 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,01 persen.
“Ekspor NTT pada bulan Agustus 2021 senilai US$ 1.754.953 dengan volume sebesar 6.848,57 ton mengalami peningkatan sebesar 40,50 persen dari ekspor bulan Juli 2021 yang sebesar US$ 1.249.084,”tegasnya.
Menurutnya, nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas senilai U$ 57.068 dan ekspor non migas senilai US$ 1.697.885. Komoditas ekspor Provinsi NTT bulan Agustus 2021 seluruhnya dikirim ke Timor Leste sebesar US$ 1.754.953.
Komoditas terbesar yang diekspor Provinsi NTT pada bulan Agustus 2021 adalah kelompok komoditas Garam, Belerang, Kapur (25) senilai US$ 292.893.
Impor NTT pada Agustus 2021 senilai US$ 2.474.644 dengan volume sebesar 5.176,81 ton dengan komoditas impor terbesar adalah Bahan Bakar Mineral (27) yang didatangkan dari Singapura.
“Jika membandingkan kumulatif nilai ekspor sebesar US$ 5.710.914 terhadap kumulatif nilai impor sebesar US$ 42.582.872, maka pada tahun 2021 terdapat defisit sebesar US$ 33.867.921, “ungkapnya.
Ia juga menjelaskan tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di NTT pada bulan Agustus 2021 sebesar 22,92 persen, naik 2,57 poin dibanding TPK Juli 2021 yang sebesar 20,35 persen.
Jumlah tamu menginap pada hotel bintang bulan Agustus 2021 sejumlah 17.496 orang dengan rincian 17.335 orang tamu nusantara dan 161 orang tamu mancanegara.
“Rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang pada bulan Agustus 2021 selama 1,66 hari. Rata-rata lama tamu nusantara menginap selama 1,65 hari dan rata-rata lama tamu mancanegara menginap selama 2,8 hari, “katanya.
Jumlah penumpang domestik angkutan udara yang tiba di NTT pada Agustus 2021 berjumlah 50.273 orang dan penumpang yang berangkat berjumlah 44.367 orang. (lya)