NTTBersuara.Com, KUPANG — Pagelaran busana Recycled Handwoven Virtual Fashion Show, Kupang melibatkan 45 model lokal dan enam orang dancer. Semua model menggunakan busana daur ulang dari sisa-sisa kain tenun yang di desain menjadi busana yang cantik dan menarik.
Demikian dikatakan CEO Padu Pada11n Tenun, Erwin Yuan, Minggu (24/10/2021) saat jumpa pers di Gedung NTT Fair, JI. Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Peragaan busana ini menggunakan kain limbah dari sisa tenun khas NTT di desain menjadi busana yang cantik dan menarik. konsep produk yang sangat mendukung daur ulang, mendesain ulang dan nol limbah,” katanya.
Menurut Erwin, peragaan busana ini bertujuan untuk memberikan sesuatu yang inspiratif melalui trend, serta edukasi bagi masyarakat dan pecinta mode, juga program kepedulian terhadap lingkungan dalam hal ini pemanfaatan kain limbah dari sisa tenun.
“Ini seperti menggali identitas Indonesia, tidak hanya dari segi kriya, tapi juga perilaku, preferensi tampilan. Kami melibatkan beberapa model lokal, influencer dan juga turut berperan serta beberapa UMKM di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur,” jelasnya
Erwin mengatakan, busana yang dipakai para model merupakan aplikasi aneka tenun ikat yang dibuat dari kain perca, kemudian ditempelkan kembali kepada busana jeans dan juga produk aksesoris tenun, untuk mempercantik tampilan.
“Virtual Fashion Show Padu Padan Tenun bersama dengan JNE diharapkan dapat memperkuat Kota Kupang, terlebih Provinsi NTT sebagai pusat tenun ikat khas dan acuan trend mode, dengan kepedulian terhadap fashion yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Erwin.
Kepala Cabang JNE NTT, Emy Khilafat menambahkan, pihaknya selalu mendukung kreativitas kaula muda dan UMKM yang ingin berkembang dan mandiri.
“Kita selalu dukung produk-produk dari NTT ini dikirim dan menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan mancanegara,” ujarnya.
Menurutnya, JNE telah memberikan banyak kontribusi baik dari segi moril mauoun materil serta gagasan dan ide-ide sehingga terkonsep acara ini dalam tajuk virtual sebagai bagian dari upaya medukung UMKM untuk memiliki daya saing dan respon terhadap digitalisasi global.
“Fashion show tenun secara virtual adalah gebrakan besar yang mendorong UMKM untuk terus maju di era digitalisasi sekarang tapi dengan tetap mempertahankan nilai dari produknya. Hal ini selaras dengan tujuan JNE yaitu untuk mendorong dan bersama memajukan UMKM di seluruh Indonedia. Ditambah dengan taglinenya yakni connecting happines, “ujarnya. (lya)