NTTBersuara.Com, BA’A — Setelah dilaporkan hilang Aprianus Jems Bethen, ST, yang juga adalah bendahara pada Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, masih misteri.
Hilangnya Jems Bethen diketahui berdasarkan bukti Laporan polisi Nomor : B/02/XI/2021/SPKT/RES RN/POLDA NTT tgl ( 16/11/2021) yang di laporkan oleh Istrinya Yunetri Fatu ke SPKT Polres Rote Ndao.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun wartawan, oknum ASN Jems Bethen yang merupakan bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, bukan hilang namun sedang bepergian keluar daerah, dengan mengunakan kapal Feri ASDP menuju kupang,kemudian pada Minggu (13/11/2021) dirinya melanjutkan perjalanan dengan mengunakan transportasi laut Feri menuju Larantuka.
Selain itu juga pada Rabu (10/11/2021) dan Kamis (11/11/2021) yang bersangkutan diduga telah melakukan pencairan dana masing masing 300.000 000. (tiga ratus juta rupiah) dan 800.000.000. (delapan ratus juta rupiah).
Salah satu staf Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, yang engan menyebutkan namanya mengatakan,sebelum kejadian hilangnya bendahara tersebut pada Jumat, 12/11/2021, sekitar pagi pukul 6 : 30 wita, sebelum jam kantor yang bersangkutan terlebih dulu sudah datang ke kantor,kemudian keluar dan sempat kembali lagi ke kantor, kemudian pergi lagi entah kemana hingga muncul berita kehilangan.
Memang banyak dana puskesmas seperti dana BOK Jampersal, dana kegiatan program yang ada di tangan bendahara. Dan itu Jumlahnya fantastis namun belum diketahui apakah yang bersangkutan pergi membawa serta dana tersebut atau tidak,karena Brankas sendiri belum di buka, jadi belum bisa di pastikan berapa jumlah uang yang ada di tangan bendahara,” ungkapnya.
Selain oknum staf dinkes hal senada di keluhkan oleh beberapa tenaga kesehatan,mulai dari dokter sampai tenaga kesehatan yang ada di berbagai Puskesmas,bahkan ada yang belum menerima hak insentif mereka dari bulan agustus.
Terkait informasi tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao,dr Nelly F Riwu,ketika dikonfirmasi wartawan(Kamis 18/11/2021) mengatakan kalau untuk laporan kehilangan sebaiknya ditanyakan secara langsung kepada Polres atau Polres namun kalau terkait adanya pencairan anggaran yang dilakukan itu tidak benar” ungkapnya.
Ketika disingung wartawan soal adanya keterlambatan pembayaran sejumlah kegiatan hingga insentif para tenaga kesehatan (Nakes) kembali dibantah.
Menurut dr Nelly F Riwu,bahwa sangat tidak benar kalau ada tenaga yang belum di bayar,setahu dirinya semua sudah di bayar dan tidak ada tunggakan apapun” semua gaji dan tunjangan sudah di bayar dan jika ada yang katakan belum menerima hak maka itu tidak benar” jelasnya.
Pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, dr Nelly F Riwu sontak mendapat tangapan dari para nakes yang bertugas di Puskesmas hingga staf pada dinas kesehatan bahwa apa yang disampaikan oleh kepala dinas adalah suatu pembohongan “Ibu kadis bohong faktanya kami belum menerima hak berbagai dana program kegiatan maupun Insentif,” tegas mereka.(ess).