NTTBersuara.Com, KUPANG — Ratusan nama warga dihapus dari daftar sebagai penerima bantuan stimulan akibat badai seroja beberapa waktu lalu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami marah rumah kami hancur, tapi nama kami tidak ada. RT dan kelurahan ada, tapi dia pilih dia suka mana, persis ke dia punya uang, coba uang pribadi kita tidak sibuk tapi ini uang negara,” kata Maria Goreti Anunut, warga RT/RW 018/007 Kelurahan Belo saat mendatangi kantor BPBD Kota Kupang, Selasa (11/1/2022).
Ketua RT 9 Kelurahan Fatubesi, Kota Kupang, Edi Nelloe mengatakan khusus untuk kelurahan Fatubesi ada sebanyak 246 nama warga yang dihilangkan sebagai penerima bantuan stimulan Seroja dari total jumlah penerima sebanyak 403 nama berdasar Surat Keputusan Walikota Kupang nomor 78/Kep/HK/2021 tentang penetapan jumlah kerusakan rumah berdasarkan kategori rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat pasca bencana alam badai Seroja di kota Kupang tahun 2021.
“Jadi surat keputusan yang dikirim ke kelurahan dan ditandatangani kepala BPBD Kota Kupang diduga asal-asalan saja,” kata Edi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang, Jemmi Didok mengatakan nama penerima yang dieliminasi merupakan hasil review akhir, namun nama-nama yang dihapus tersebut akan didata ulang oleh pihak kelurahan agar diajukan kembali ke BPBD untuk tahapan selanjutnya.
“Nama-nama yang tidak masuk itu berdasar hasil review akhir, tapi nanti didata kembali oleh lurah dan diajukan ke kami dan ini khusus untuk kejadian 5 April 2021 kalau di luar tanggal itu tidak bisa,” kata Jemmi.
Data BPBD Kota Kupang total dana stimulan Seroja sebesar Rp150,9 milliar dengan jumlah penerima bantuan sebanyak 12.192 warga terdampak Seroja dengan tiga kategori yakni rusak berat sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan sebesar Rp10 juta.(lya)