NTTBersuara.com, WAINGAPU — Ketua Badani Pelaksana Majelis Jemaat (BPMJ) Gereja Kristen Sumba (GKS) Kanatang, Pdt. Trilisa M. Maramba Meha, S.Th mengajak jemaat yang hadir untuk berefleksi terhadap keberadaan masing-masing di hadapan Tuhan dalam menapaki setiap langkah kehidupan yang ada. Refleksi ini penting agar jemaat memahami maksud Tuhan dalam setiap persoalan yang dihadapi.
Pdt. Trilisa M. Maramba Meha menyampaikan ajakan refleksi ini dalam khotbahnya saat memimpin ibadah perayaan Natal dan Tahun Baru bersama tingkat Kecamatan Kanatang bersama PGRI dan Korpri Kecamatan Kanatang, sekaligus syukuran pelantikan tiga kepala desa di wilayah Kecamatan Kanatang yang berlansgung di Pantai Londalima, Sabtu (22/1/2022).
Ajakan refleksi ini didasarkan Pdt. Trilisa pada bacaan Firman Tuhan yang diambil nya dari Kitab Yesaya 62:3-5. Dimana Firman Tuhan menjelaskan bahwa kamu tidak akan disebut yang ditinggalkan suami.
“Firman Tuhan juga menyampaikan bahwa kita tidak lagi disebut yang sunyi yang hidup terkungkung dengan pergumulan itu, tetapi Allah menyatakan lewat nabiNya bahwa engkau akan menjadi mahkota keagungan di tanah itu,” tegasnya.
Karenanya kepada semua jemaat yang hadir pada kesempatan tersebut untuk mampu merefleksikan apa yang terjadi dalam hidupnya dengan memposisikan diri di hadapan Tuhan sehingga tidak menghakimi orang lain sebagai penyebab dari setiap tantangan yang dihadapi.
“Marilah kita kembali ke kehidupan yang dipulihkan sebagaimana yang dialami oleh Bangsa Israel pada masa itu. Karena waktu Tuhanlah yang terbaik bagi setiap kita,” tegasnya.
Dalam menjalani perjalanan hidup di tahun 2022, Pdt. Trilisa mengajak jemaat untuk belajar dari apa yang sudah dilewati di tahun 2021 lalu dan memberikan diri ada dalam rancangan Tuhan sehingga dapat menikmati berkat-berkat Tuhan yang tersedia di tahun 2022.
“Marilah kita berserah pada Tuhan agar bisa menikmati berkat-berkatNya,” tandasnya.
Sementara itu refleksi natal yang disampaikan Pater …., pada kesempatan tersebut menegaskan bahwa Natal adalah peringatan hari kelahiran Yesus sebagai manusia ribuan tahun silam. Namun jelas berbeda dengan peringatan hari kelahiran manusia lainnya termasuk manusia dunia saat ini.
Perbedaannya menurut Pater …. karena kelahiran Yesus diramalkan dengan jelas dalam Firman Tuhan (Yesaya 60:1), dan kelahiran Yesus diberitakan oleh malaikat Tuhan sehingga jelas berbeda dengan manusia umumnya.
“Jadi jelas kelahiran Yesus berbeda dengan kita karena Yesus adalah anak Allah,” jelasnya.
Selanjutnya Pater Ovan mengajak semua yang hadir untuk merefleksikan tema Natal tahun 2021 yakni Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan dengan belajar dari minyak dengan manfaatnya masing-masing.
Dimana Pater Ovan mengajak jemaat untuk belajar dari manfaat empat jenis minyak yakni minyak goreng yang mematangkan makanan, minyak tanah yang menerangi, minyak wangi yang mengharumkan, menuji, menghargai dan mengapresiasi serta minyak gosok yang menghangatkan.
“Komunikasi menjadi penting untuk menjalin persaudaraan yang digerakkan oleh Kristus,” ungkapnya.
Karenanya Pater Ovan mengajak semua yang hadir agar belajar untuk menjadi saudara bagi sesama dimanapun berada sesuai dengan tema Natal yang ada guna mengokohkan kasih persaudaraan yang sudah terjalin baik di Sumba Timur.
Hadir pula dalam acara Natal dan Tahun Baru bersama ini, Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si., Sekda Kabupaten Sumba Timur, Domu Warandoi, SH., M.Si., Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Umbu Ngadu Ndamu, dan sejumlah pimpinan perangkat daerah lainnya.(*/lya)