NTTBersuara.com, KUPANG — Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pariwisata Kota Kupang mengada festival tenun sepe. Sebagai upaya memperkenalkan sekaligus mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pengrajin tenun ikat mengkreasikan motif sepe dalam tenunan sebagai ciri khas dan hak kekayaan intelektual.
Kepala Dinas Pariwisata Josefina Gheta, Sabtu (9/4/2022) di area publik pelataran Lai-Lai Besi Kopan (LLBK). Ia mengatakan perubahan Kota Kupang ini tidak terlepas dari letak strategis Kota Kupang yang merupakan tantangan besar bagi dinas pariwisata Kota Kupang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Kota Kupang sebagai kota dengan penduduk multikultural sendiri yang mendapat pengakuan secara nasional yaitu tenun ikat bermotif bunga sepe dimana ketua Dekranasda Kota Kupang, Hilda Riwu Kore Manafe sebagai penciptanya telah mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual,” katanya.
Menurutnya, hak ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kota Kupang sehingga dinas pariwisata Kota Kupang berkewajiban untuk mempromosikan tenun ikat motif sepe agar semakin di kenal baik di tingkat Nasional maupun manca negara.
Mengacu kepada hal tersebut maka dinas Pariwisata Kota Kupang melaksanakan festival sepe dengan rangkaian kegiatan yang sudah di mulai dengan lomba tenun motif sepe bagi para penenun di Kota Kupang sejak 10 Maret, talk show, pameran, launching tarian kreasi Nusa sepe, fashion show dan pengumuman pemenang lomba tenun motif sepe.
“Tujuan di adakan festival sepe untuk membangkitkan animo masyarakat Kota Kupang untuk mencintai tenunan motif sepe. Mempromosikan dan memperkenalkan pariwisata Kota Kupang khususnya tenun motif sepe sebagai icon Kota Kupang. Memberikan motivasi dan edukasi bagi para penenun yang ada di Kota Kupang agar lebih produktif guna meningkatkan ekonomi keluarga,” ujarnya.
Peserta festival sepe terdiri kelompok tenun yang ada di Kota Kupang pelaku UMKM dan ekonomi kreatif serta pelaku seni budaya di Kota Kupang. Kegiatan festival sepe ini di laksanakan hari pada tanggal 9/4/2022 berlokasi di area publik di LLBK mulai pukul 10.00– 20.00 wita.
“Saya begitu bangga hari ini ada disini dalam satu kegiatan festival sepe yang terbit pada masa pemerintahan saya dan Wakil Walikota Herman Man. Walaupun ini ide besar dari ibu Hilda tetapi ini adalah salah satu Ivent yang dilaksanakan setelah perjuangan panjang bertahun-tahun awal kami memimpin Kota Kupang.
Sejak awal memang Ibu Hilda selalu bertengkar dengan saya mengenai masalah sepe,” kata Walikota Kupang, Jefry Riwu Kore.
Menurutnya, Sepe ini kalau kita yang laki-laki hanya tau warna merah saja tapi sepe bisa di buat warna macam-macam.
“Ibu-ibu pengrajin saya ucapkan terima kasih sudah bikin desain sendiri mengenai sepe dan sepe ini adalah salah satu icon di Kota Kupang nanti yang akan membawa Kota Kupang sejajar dengan yang lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan kalau ada daerah-daerah lain itu sudah ada motif tenunnya. Misalnya kalau kita ke Manggarai kita punya saudara-saudara pakai motif Manggarai kalau ke Ende sudah ada tenun motif ende , ke Alor juga sudah ada, ke Rote juga ada apalagi ke Sabu.
“Sekarang Kota Kupang sudah ada icon sendiri yang namanya motif sepe dan ini akan menjadi satu kebanggaan kita dan akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk menggunakan motif sepe. Kenapa harus motif sepe karena sepe ini adalah salah satu pohon ciri khas yang ada di Kota Kupang. Nanti akhir-akhir Desember kita lihat seoe itu warna merah semua dan sebagainya sehingga menjadi kebanggaan kita dan itu tertanam dalam pikir kita orang-orang NTT bahwa sudah dekat natal atau tahun baru,” katanya.
Festival sepe ini mendorong untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa Kota Kupang punya motif yaitu sepe. Festival ini juga untuk menyakinkan masyarakat bahwa kain tenun sepe ini wajib kita pakai bersama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kita lewat saudara-saudara kita para penenun dan ini juga akan membangkitkan ekonomi kita. (lya)