NTTBersuara.com, KUPANG– Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengiatkan program gerakan Orangtua Asuh sebagai upaya menurunkan dan mengatasi 5.497 kasus bayi – balita yang menderita gizi buruk atau stunting.
“Ini merupakan program dukungan orangtua asuh, yang nantinya membantu bayi balita yang mengalami stunting di tiap kelurahan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati, Jumat (7/10/2022).
Program orangtua asuh melibatkan warga di sekitar tempat tinggal balita yang mengalami gizi buruk dengan sistem pendampingan dalam memberikan asupan gizi agar tumbuh kembang anak menjadi normal, bersama tim Pengerak Pemberdayaan Kesejahteraan Masyarakat (PKK) secara berkala dan berkelanjutan melakukan pengawasan dan pemberian makanan secara reguler agar mencapai indikator yang ditetapkan.
Data Dinkes Kota Kupang, total kasus stunting sebanyak 5.497 anak, dengan sebaran tertinggi di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sikumana yakni sejumlah 1.539 anak atau 28,3mpersen, Oesapa sebanyak 1.429 anak atau 26,9 persen, Alak 22,1 persen, Manutapen 21,9 persen atau sebanyak 1.158 anak, Puskesmas Bakunase 15,2 persen, Oepoi 22,3persen, Naioni 19,8 persen, Penfui 15,3 persen, Oebobo 16,6 persen, Kupang Kota 21,4 persen, dan puskesmas Pasir Panjang 16,0 persen.
“Kasus stunting tertinggi itu berada di wilayah kerja puskesmas Sikumana. Ini menjadi kerja kita bersama,” tambah Retnowati.
Dinkes juga melakukan inovasi bersama tiap fasilitas kesehatan di Kota Kupang dengan penerapan sistem rujukan, pelaporan Kesehatan Ibu-Anak, Sistem pemberantasan penyakit menjadi satu apliaksi, agar dapat memonitoring dan bersumber pada satu data yang terintegrasi sehingga memudahkan pengawasan dan arah tindaklanjut. (lya)