NTTBersuara.com, KUPANG– terkait kebersihan sekolah kami SD BTK Perumnas 3 dan SD Negeri Oeba 3 lebih fokus ke kebersihan kamar mandi
Demikian dikatakan Kepala Sekolah Dasar BTK Perumnas 3, Elisabet Remung, Kamis (8/12/2022). Ia mengatakan di sekolah kita sudah programkan setiap hari ada piket untuk anak-anak dan ada piket untuk guru-guru
“Kegiatan piket ini untuk kebersihan biasanya dilakukan 15 menit sebelum pembelajaran dan 15 menit sesudah pembelajaran. Tapinya biasa kalau pagi itu setengah tujuh mereka sudah melaksanakan piket,” katanya.
Menurutnya, untuk kegiatan piket setiap hari itu kami buat video dan video tersebut kami kirim kembali ke dinas pendidikan memang kami ada grup untuk mengirim video kebersihan setiap pagi.
“Untuk kebersihan sekarang saya prioritaskan untuk kamar mandi karena di kamar mandi itu ada perbaikan sedikit ada pergantian kloset dari kloset biasa ke kloset duduk,” tegasnya.
Ia menjelsakan disekolah kami ada 8 kamar mandi dan yang baru kami ganti kloset itu ada dua kamar mandi karena sesuai anjuran dari pejabat walikota Kupang kalau kamar mandi itu harus menggunakan kloset duduk
“Untuk itu kami baru menggantikan di dua kamar mandi untuk sementara sesuai dengan dana yang kami punya dari dana BOS. Untuk kebersihan kamar mandi itu memang kita setiap hari membersihkannya.
Berkaitan dengan alat kebersihan juga itu sudah sediakan dari dana BOS seperti sabun, hand sanitizer. Mungkin untuk sementara hand sanitizer ataupun tisu itu belum ada karena masih dalam proses pemesanan tapi itu memang sudah disediakan dari sekolah untuk anak-anak.
“Untuk di kelas anak-anak itu sudah disediakan masing-masing alat kebersihan alat cuci tangan, sabun, hand sanitizer dan tempat sampah,” ungkapnya. (lya)
Di tempat terpisah Kepala Sekolah Dasar Negeri Oeba 3, Yohana Nepa Bureni mengatakan untuk SD Negeri Oeba 3 sudah sejak dari dulu penerapan kebersihan karena kita sudah siapkan tempat sampah baik itu di dalam kelas dan di tiap pintu masuk kelas juga ada
“Tiap apel pagi sudah diingatkan terus menerus jadi kalau soal persiapan lain-lain memang tidak ada karena kami dari sudah seperti ini karena dengan pertimbangan kami ini ada di lokasi pasar kemudian berbatasan dengan laut jadi memang harus bersih. Kalau soal untuk persiapan-persiapan khusus lomba itu tidak ada dari dulu pohon-pohon sudah di tanam. Untuk kesehatan juga karena kami dekat dengan pasar jadi aromanya kurang sedap jadi kita harus siap untuk bersih-bersih,” katanya.
Menurutnya untuk sampah kita tempat sampahnya itu sudah di pilah organik dan non organik kalau yang plastik itu nanti bawanya ke tempat pembuangan sampah umum di depan dekat mata air. Sedangkan untuk daun-daun langsung masuk kembali ke bedeng bunga tidak pernah di buang
“Untuk bersih lingkungan semua kami partisipasi dari anak sampai guru-guru seperti di kelas peran serta guri kelas dengan siswa kalau mau bersih semua berperan tidak hanya berakhir disitu tetapi nanti saya kontrol setiap kelas setiap pagi sampai kamar mandi juga,” katanya.
Kami mempunyai 12 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 242 siswa. Kamar mandi untuk siswa sebanyak 4 unit untuk guru sebanyak dua unit dan Kepala sekolah punya sendiri karena ada di dalam ruangan untuk air sendiri kami punya sumur bor (lya)