Kas keuangan daerah guna pembiayaan program dan berbagai kegiatan Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kosong, akibatnya seluruh transaksi pembayaran terancam tidak dapat dibayarkan.
Kondisi kas daerah kosong, akibat keterlambatan proses tranfer Dana Alokasi Khusus (DAU) sebesar Rp50 milliar yang akan dimanfaatkan untuk pembiayaan program dan berbagai pembayaran transaksi belanja kegiatan yang jadi kewajibaan Pemkot Kupang.
Asisten III Pemkot Kupang, Januar Dally mengakui keuangan kas daerah mengalami kekosongan, karena dana transfer dari pusat mengalami keterlambatan, sehingga seluruh proses pembiayaan belum dapat direalisasi.
“Memang kondisi saat ini, kas daerah kosong. Jadi semua yang menanti pembayaran harap bersabar, mungkin dalam satu dua hari ini,” kata Januar Dally, Jumat (16/12/2022)
Selain keterlambatan dana pusat, realisasi pembiayaan belanja Pemkot Kupang juga tergantung realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang belum mencapai target dan deviden atau dana bagi hasil dari Bank NTT yang seharusnya diberikan kepada Pemkot Kupang sebesar Rp13 milliar, namun hanya mampu dibayarkan sebesar Rp6 milliar.
“Seharusnya deviden Bank NTT senilai Rp13 milliar, namun hanya diberikan sebesar Rp6 milliar, sehingga ada defisit, berarti ada belanja senilai itu yang tidak bisa dibayarkan,” tambah Januar.
Sementara, Pj Walikota Kupang, George Hadjoh mengaku belum mengetahui kekosongan kas Pemkot Kupang.
“Saya belum dapat laporan terkait kondisi kas kosong, nanti dikoordinaskan dengan badan keuangan,” kata George.
Dengan kondisi kekosongan kas daerah, Pemkot Kupang berupaya melihat skala prioritas pembiayaan, untuk belanja yang tidak berhubungan langsung dengan kepentingan publik seperti perjalanan dinas dan berbagai program kegiatan yang belum dilaksanakan ditiadakan. (lya)
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.