NTTBersuara.com, KUPANG — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengelar pasar murah tanggap inflasi di 10 lokasi, sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan menekan kenaikan harga yang berdampak pada inflasi.
“Tujuannya untuk menekan inflasi dan di harapkan dapat membantu warga ekonomi menengah kebawah, guna mendapatkan bahan pangan dengan harga murah dan terjangkau,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kupang, Lenny Hermanus, Senin (13/2/2023).
Menurut dia, 10 lokasi tersebut yakni area Pasar Kasih, Pasar Oebobo, Pasar Oeba, Mesjid Al Iklas Bonipoi, Mesjid Al Anshor Alak, Mesjid Darusalam Sikumana, Arena Car Free Day Jl. Eltari Gereja St. Fransiskus Assisi BTN-Kolhua, GMIT Kaisarea dan Gereja Ora et Labora RSS Oesapa.
Adapun komoditi yang di jual dengan harga terjangkau antara lain beras seharga Rp.9.500 per kilogram (kg), tepung terigu Rp.13ribu/kg dan gula pasir di patok dengan harga Rp.13.500/kg.
Pasar inflasi ini sebagai inisiasi tahap pertama, Disperindag akan melanjutkaan dengan tahap berikutnya dengan ketersediaan komoditi lainnya seperti bawang, minyak dan telur ayam,” tambah Lenny.
Pasar murah tanggap inflasi, merupakan program inisiasi Pemkot Kupang bersama Bulog dan Bank Indonesia yang di gelar beberapa tahapan, tahap pertama hanya menyediakan 3 komoditi bahan pokok, yakni beras, terigu dan gula.
Tahap kedua, Disperindag akan menyediakan kebutuhan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, telur ayam dan minyak goreng.
Pasar murah tanggap inflasi tahap pertama digelar selama sepekan, terhitung 13 – 19 Pebruari 2023 di 10 lokasi tersebut mulai pukul 09.00 wita, dan khusus di area CFD dimulai pukul 06.30 wita. (lya)
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.