Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengedukasi masyarakat untuk melakukan Urban Farming atau budidaya tanaman cabai ditiap rumah tangga untuk memperoleh bahan pangan atau kebutuhan lain dan tambahan finansial bahkan untuk mencegah terjadinya kenaikan harga atau Inflasi.
“Kita punya masalah inflasi salah satunya cabai, mulai dari cabai merah, cabe rawit hingga cabai keriting,”kata Pj.Wali Kota Kupang, George Hadjoh, Minggu (9/4/2023).
Menurut dia, harga cabai di pasaran kini mencapai Rp.100ribu per kilogram (Kg), sehingga perlu ada upaya melakukan Urban Farming atau budidaya tanaman dengan menggunakan kantong polybag sebagai media tanam daerah perkotaan yang tidak memiliki lahan tanam.
“Kalau kita gunakan urban farming dirumah rumah kita yang tidak ada halaman, pakai polybag, kita bisa menghasilkan uang juga,”tambah George.
Urban Farming atau penanaman budidaya tanaman di daerah perkotaan menjadi alternatif tiap rumah tangga memenuhi kebutuhan dan memproduksi tanaman penyumbang inflasi, sekaligus upaya revitasliasi lingkungan,menciptakan lahan hijau dan mengurangi panas dan polusi udara (lya)