Sebanyak 8.016 anak bayi dan Bawah Lima Tahun (Balita) serta ibu hamil yang berpotensi lahirkan bayi stunting atau ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK), dapat intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal tinggi protein hewani dengan tambahan Marungga (Kelor).
Dari jumlah total masalah kesehatan sebanyak 8.016 tersebut terdiri dari, anak bayi dan balita yang menderita gizi buruk sebanyak 427, gizi kurang sebanyak 2,648 anak, anak dengan kasus stunting sebanyak 4.543 orang dan ibu hamil KEK sebanyak 398 orang.
“Dari jumlah 8ribu lebih ini, ada intervensi pemerintah sebesar Rp.5milliar untuk PMT bagi bayi balita gizi buruk dan ibu hamil KEK,”kata Pj.Wali Kota Kupang, George Hadjoh, saat membuka sosialisasi teknis PMT, Kamis (13/4/2023).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang, Retnowati mengatakan, intervensi pemberian makanan tambahan lokal tinggi protein hewani bagi bayi balita gizi buruk, gizi kurang, stunting dan ibu hamil KEK secara masiv selama tiga bulan, diharapkan dapat menurunkan angka kasus stunting di Kota Kupang.
‘PMT ini intinya makanan tambahan yang mengandung potein hewani tinggi dengan tambahan marungga yang memiliki gizi mikro yang berkali-kali lipat dari yang ada pada makanan aslinya,”kata Retnowati
Mekanisme pemberian PMT harus menyasar hingga kelurahan, dalam sosialiasi di kemukakan dari apa itu PMT, pengelolaannya, apa yang dipersiapkan oleh kelurahan dan mekanisme pencairaan anggaran dengan prinsipnya pola swakelola. (lya)