Mengakhiri kunjungan kerjanya di Kabupaten Ende dan juga di Pulau Flores dan akan melanjutkan kunjungan kerja ke Kab. Alor.
“Tidak ada murid yang bodoh, kalau ada murid yang bodoh maka sesungguhnya dia hanya kurang beruntung saja mendapatkan guru yang baik, jika dia mendapatkan guru yang baik tentulah dia pasti pintar, karena itu untuk guru semua baik bapak guru/ibu guru, kamu adalah citra dari pada anak itu, karena jika seorang murid pintar bukan yang dipuji muridnya, tetapi yang hebat adalah gurunya, begitu juga jika seorang guru bodoh, maka citra guru itulah yang melekat pada anak ini, kasian anak ini dapat guru yang kurang baik”, Demikian Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat melanjutnya Kunjungan Kerjanya ke SMKN 1 Ende, Senin (23/5/2023)
Mengawali sambutannya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) juga menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Ende, guru-guru, siswa/siswi serta semua undangan yang hadir,
“Terima kasih Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, guru-guru, siswa dan siswi serta semua yang hadir, karena hari ini saya melihat kemajuan dalam tata cara duduk dalam rapat kunjungan kerja dengan Gubernur, ini luar biasa karena yang duduk paling depan anak-anak saya yang SD dan TK, dibelakangnya SMP lalu terus dibelakangnya SMA/SMK, ini berarti pesannya sampai, pesan untuk pembangunan jangka panjang namanya, berarti Ende sedang berpikir jangka panjang tidak hanya berpikir jangka pendek, kalau didepan nya itu umur 50 tahun 60 tahun itu pesannya jangka pendek karena 3 sampai dengan 5 tahun kedepannya “sudah tidak ada lagi”,
“Kita lihat bahwa kalau ada generasi muda ditempatkan di depan disaat pemimpinnya bicara itu ada pesan filosofisnya, bahwa kita sedang mengajak seluruh anak-anak generasi muda yang punya tanggungjawab melanjutkan pembangunan untuk mereka terbiasa hidup didalam semangat kebersamaan dengan para senior-seniornya. Mengapa ? Supaya kalau panggil anak-anak itu mereka tidak takut, kalau dipanggil kedepan mereka berani, keberanian adalah salah satu pilar pembangunan manusia, kalau orang atau karakternya tidak berani, tidak akan jadi apa-apa”, Jelas politisi partai Nasdem tersebut
“Kita patut bersyukur bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur berkembang terus, dan baru saja kita selesai menjadi tuan rumah sebuah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (ASEAN SUMMIT ke-42), yang kita tahu bahwa selama ini kalau orang berbicara Konferensi Tingkat Tinggi hanya ada dua kota saja yaitu Jakarta dan Bali, dan dua provinsi itu yang selalu mendapatkan tempat yang layak untuk dilaksanakan Konverensi Tingkat Tinggi, hari ini Indonesia mendapatkan satu lagi tempat yang sangat sempurna untuk melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi adalah Labuan Bajo di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur”, terang mantan anggota DPRRI dari Partai Nasdem tersebut.
Lebih lanjut, belau juga menyampaikan,
“Jadi karena itu tadi pak Bupati juga sudah ajak, nanti saya minta Kepala Sekolah semua untuk menyusun program untuk menuju ke Labuan Bajo, itu harus, TK,SD, SMP SMA/SMK, SLB wajib, mengapa itu wajib ? wajib karena biar anak-anak itu melihat langsung pembangunan yang telah maju di Nusa Tenggara Timur, bisa melihat hotel bintang 6 yang ada di Nusa Tenggara Timur dan hasil pembangunan lainnya”.
“Kita harus semangat terus seperti tadi anak-anak melakukan atraksi menghitung cepat dengan metode GASING tadi, jadi kecepatan-kecepatan seperti itu harus kita terapkan, kita harap nanti kedepannya semuanya sama, kami sudah bicara dengan Pak Yohanes Surya dan ini akan diperlakukan disemua kabupaten.
“kita lihat bahwa kita punya anak-anak yang hebat yang cepat sekali untuk berhitung seperti Nono.
Nono itu anak dari kampung makanan khas daripada Nono itu selain nasi,telur tetapi dia paling utama tidak bisa makan kalau tidak ada kelor (moringa), karena itu waktu mau ke Sumatera Utara untuk dilatih langsung oleh Prof. Yohanes Surya, maka yang dibawa menghadap gubernur pertama adalah minta supaya “Presiden” kelor bisa mencukupi pada saat dia mengikuti pendidikan disana. Nono itu kelas 2 (dua) SD tetapi karena syarat untuk masuk dalam pelatihan disana harus minimal kelas 4 (empat) maka Nono lompat dua kelas dan hari ini Nono kelas 4 SD”.
Apa yang kita lihat tadi Bapak Guru dan Mama Guru buat didepan dengan anak-anakku yang begitu luar biasa pintar cantik dan ganteng-ganteng itu, itu menjadi standart pendidikan kita kedepan”. Terang putera Semau tersebut.
“Karena itu saya harapkan, pertemuan-pertemuan pemimpin seperti ini, saya titip Pak Jafar, Pak Erik kalau kedesa-desa jangan undang Kepala Desa saja, tetapi anak SD, SMP, SMA/SMK diundang juga duduk didepan karena kita bicara masa depan, mereka harus aware mereka paham, mereka bisa memahami, mereka tahu, manusia yang tidak tahu apa-apa tidak aware terhadap sesuatu susah untuk di diajar dan cenderung untuk mereka tidak mau maju” Harap Gubernur VBL.
Lebih lanjut, Gubernur Viktor berpesan,
“Tidak ada murid yang bodoh, kalau ada murid yang bodoh maka maka sesungguhnya dia kurang beruntung saja mendapatkan guru yang baik, jika dia mendapatkan guru yang baik tentulah dia pasti pintar, karena itu untuk guru semua baik bapak guru/ibu guru, kamu adalah citra daripada anak itu, karena jika seorang murid pintar bukan yang dipuji muridnya, tetapi yang hebat adalah gurunya, begitu juga jika seorang guru bodoh, maka citra guru ini melekat pada anak ini, kasian anak ini dapat guru yang kurang baik”.
Diakhir sambutannya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), juga mengingatkan agar terhadap bantuan pendidikan tersebut, supaya jangan dilihat dari jumlahnya besar atau kecil tetapi pemanfaatannya harus tepat sasaran.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Ende, Drs. Djafar H. Achmad, MM dalam laporannya menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan pendidikan di kabupaaten Ende,
“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan kepada Bapak Gubemur secara khusus terkait dengan program pendidikan di kabupaten Ende”.
“Saat ini jumlah sekolah dan jenjang pendidikan Usia Dini (PAUD) Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal sebanyak 755 sekolah, yang terdiri dari 254 sekolah negeri dan 544 sekolah swasta. Jumlah SMA sebanyak 17 yang terdiri dari 10 SMA dan 7 SMK
Untuk pencapaian visi misi Pemerintah Kabupaten Ende, Ende Pintar, Ende Juara, Ende Berbudaya didukung dengan anggaran pada tahun 2023 sebesar Rp. 376.075.541.529,- yang bersumber dan dana DAU sebesar RP. 182.856.830.529,- dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 126.677.571.000,-
Dengan dana tersebut, selanjutnya langkah strategis yang dilakukan pemerintah Kabupaten Ende dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dan Numerasi peserta didik, telah mulai dieksekusi pada tahun 2023 dengan di didukung oleh dana DAU khusus bidang pendidikan”.
Lebih lanjut Bupati Djafar juga menjelaskan,
“Kami telah melakukan kerjasama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya yang didirikan oleh Prof. Yohanes Surya, yang adalah seorang ahli Fisika dan yang telah mengembangkan Metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan), dimana selama kurang lebih 14 hari, sebanyak 30 orang guru dan 90 orang peserta didik, berproses dalam pelatihan ini untuk menghasilkan guru yang nantinya akan menjadi pelatih yang pandai berhitung gasing dan siswa percontohan yang juga pandai berhitung dengan metode gasing tersebut”.
Untuk terus mendukung Program merdeka Belajar ini, terkait dengan peningkatan kemampuan leterasi peserta didik, pemerintah Kabupaten Ende juga akan menggandeng sejumlah pihak antara lain, Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Guru Penggerak Nusa Tenggara Timur (BG NTT ) untuk menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru atau tenaga pendidik sebagai garda terdepan peningkatan mutu pendidikan.
Saat ini, kami juga telah memiliki 27 orang guru penggerak angkatan 1, dan yang telah menyelesaikan pendidikan guru penggerak 35 orang Angkatan-VI dan masih menunggu calon guru penggerak Angkatan-VIII yang menjalani pendidikan Bulan Mei ini.
Terkait dengan kurikulum merdeka, untuk kabupaten Ende saat ini jumlah sekolah yang melakukan pendaftaran implemnetasi kurikulum merdeka di tahun 2021 sebanyak 282 sekolah dan untuk tahun 2022 sebanyak 633 sekolah.
“Pada kesempatan yang sama juga dilakukan Penyerahan secara simbolis bantuan beras untuk penanganan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Ende sebanya 7.200 kg atau 7,2 ton, yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT dan diterima langsung oleh Bupati Ende, Drs. Djafar H. Achmad, MM, Penyerahan bantuan pembangunan jaringan perpipaan air bersih di Desa Maurole Kab. Ende untuk melayani 1.600 jiwa demngan total anggaran Rp. 2.223.104.000,- yang di serahkan langsung oleh Kepala Bidang Cipta Karya mewakili Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT dan diterima langsung oleh Bupati Ende, Bantuan Saprodi TPH (Sarana Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura) Tahun anggara 2023 senilai Rp. 435.500.000,- yang diserahkan oleh kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT kepada Bupati Ende”. Tutup Bupati Ende mengakhiri sambutanya
Penyerahan bantuan peralatan dan fisik bangunan bidang pendidikan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) Specific Grand bagi 10 (sepuluh) SMA/SMK se-Kabupaten Ende dengan total bantuan Rp. 12. 171.224.000,- dengan rincian; SMA Nengeri 1 Ende senilai Rp. 1.770.494.000,-; SMA Negeri 1 Nangapanda Rp. 125.000.000,-; SMA Negeri 1 Wolowaru Rp. 878.426.000,-; SMA Negeri Wolojita Rp. 130.000.000,-; SMK Negeri 6 Ende Rp. 625.000.000,; SMK Negeri 1 Ende Rp. 1.000.000.000,-;SMK Restorasi St. Fransiskus Asisi Wonda Rp.2.690.000.000,-; SMKK Suryadikara Rp. 1. 077.633.000,-; SMK Yos Sudarso Rp. 569.544.000,-; dan SMK St. Vinsensius Ndona Rp. 3.300.127.000,-
very good submit, i actually love this web site, carry on it
Attractive component to content. I simply stumbled upon your website and in accession capital to assert that I get actually loved account your weblog posts. Anyway I’ll be subscribing to your augment or even I success you get entry to consistently rapidly.
Really clear website , thankyou for this post.