NTTBersuara.com, KUPANG,–Berdasar data, Mei 2023 impor di NTT, mencapai 21,53juta us$, naik 1000 persen, dibanding bulan sebelumnya yakni April 2023 sebesar 1,95juta us$.
Demikian dikatakan Statistisi Madya Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Demarce Sabuna, saat jumpa pers, Senin (3/7/2023) di Aula Kantor BPS NTT
Komoditi impor NTT berasal dari Timor Leste, Vietnam, Thailand dan Andora dan beberapa barang yang reimpor atau barang diimpor kembali ke NTT, karena kualitas tidak bagus dan perlu perbaikan atau perlu diuji lab kembali.
Menurut dia, impor NTT hanya dari sektor non migas, sedangkan sektor migas tidak diimpor, jika dibandingkan bulan Mei 2022, terjadi peningkatan impor sebesar 9ribu persen, dari 800ribu us$ menjadi 21,53 juta us$
Jika pada April 2023, kondisi neraca perdagangan NTT masih dalam posisi surplus, namun karena ada impor yang besar yakni senilai 21 juta US$ maka terjadi defisit neraca perdagangan di NTT.
Dari sisi ekspor NTT, pada Mei 2023 hanya mencapai 1,12 juta us$ atau turun sebesar 0,14persen dibanding bulan April yakni sebesar 4,43juta dollar.
Sedangkan jika dibandingkan dengan April 2023 ekspor migas NTT naik 59,52ribu us dollar atau naik sebesar 34,96persen, sedangkan ekspor non migas turun sebesar 1,54 persen atau 65,54ribu us$.
Sebenarnya kita berharap itu ekspor non migas kita yang naik, karena itu berhbugan erat dengan penduduk NTT, karena kita penghasil produk komoditi non migas,”tambah Demarce
Sektor non migas terbagi dalam tiga sub sektor, yakni industri pengolahan memberikan kontribusi ekspor, pada Mei 2023 yakni meningkat 90,72persen dari total ekspor atau sebesar 4,01juta us$.
Sub sektor pertanian memberi andil 4,06persen yakni 179ribu us$, dan sub sektor ketiga yakni pertambangan 80us$ dan ekspor lainnya memberi kontribusi sebesar 775 us$. Secara total kontribusi sektor non migas sebesar 94,80persen. (lya)