NTTBersuara.com, KUPANG, – – Perum Bulog Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai melakukan penyaluran perdana Bantuan Sosial (Bansos) beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tahap II bagi 584.637 keluarga penerima manfaat di 22 kabupaten/kota se-NTT.
Penyaluran perdana ditandai dengan penyerahan beras CPP bagi sejumlah warga di Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, NTT, Senin (11/9/2023).
“Mulai hari ini serentak se Indonesia, untuk NTT kita mulai di Kota Kupang dan Kalabahi, dengan program yang sama, bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah,”kata Pimpinan Wilayah (Pinwil) Perum Bulog NTT, Himawan.
Masing-masing penerima manfaat akan mendapatkan beras sebanyak 10kg untuk alokasi bulan September, Oktober dan November 2023.
Penyaluran bansos CPP, menurut dia, selain sebagai pengendali tingkat inflasi juga menyikapi kondisi harga beras yang terus merangkak naik, sehingga diharapkan melalui program CPP, harga dapat terkendali bahkan cenderung turun, karena masyarakat telah terbantu dengan menerima bansos tersebut, yang juga mengurangi beban pengeluaran keluarga penerima manfaat.
Pj Wali Kota Kupang, Fahren Funay, mengatakan, bansos sadangan beras pemerintah ini merupakan program nasional yang dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo, guna memenuhi kebutuhan pangan khususnya beras sebagai bentuk antisipasi dampak El Nino atau kekeringan yang mengakibatkan gagal panen sekaligus dalam rangka pengendalian inflasi.
“Sesuai instruksi Presiden, pemerintah telah berupaya dengan program-program pemberian cadangan beras pemerintah yang hari ini kita launching,”kata Fahren.
Excecutive General Manager Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia NTT, Ridswan Boy, mengatakan, penyaluran bansos beras di NTT sejauh ini tidak menemui kendala berarti, namun karena kontur wilayah kepulauan, yang harus menjadi perhatian hanya kondisi cuaca, namun mengantisipasi hal tersebut, dilakukan strategi percepatan agar proses penyaluran bansos bagi seluruh masyarakat se-NTT tepat waktu dan sesuai jadwal.
Kita prioritaskan ke pulau-pulau yang susah di jangkau dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, agar program ini berjalan dengan baik dan tepat waktu,”kata Ridswan.
Dalam penyaluran CPP oleh Bulog, bertujuan mengurangi beban pengeluaran keluarga penerima bantuan pangan dan sebagai upaya menangani kerawanan pangan, kemiskinan, stunting serta gizi buruk.
Selain itu juga, melindungi produsen dan konsumen sebagai peran Bulog dalam gerakan stabilisasi harga di tingkat produsen dengan pembelian produksi petani dan stabilisasi harga di konsumen, dengan penjualan beras Harga Eceran tertinggi (HET), sekaligus memberi dampak terhadap pengendalian inflasi di daerah. (lya).