NTTBersuara.com,KUPANG,– Masyarakat yang akan beraktivitas pada musim hujan tampaknya harus lebih berhati – hati. Pasalnya, seorang mahasiswi asal desa Tuakau, kecamatan Fatuleu Barat, kabupaten Kupang tewas kesambar petir saat mencari biji Legundi di pantai Trans Bisolo sekitar pukul 15.00 Wita
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, Selasa (28/11/2023) menyatakan bahwa, kejadian bermula ketika korban bersama anaknya pergi ke pantai guna mencari biji Legundi di sekitar pantai trans Bisolo sekitar pukul 12.00 Wita. Sekitar pukul 15.00 wita, turun hujan deras disertai petir yang menyambar
Anak korban yang mengikutinya kemudian berlari mencari tempat perlindungan yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara itu, korban masih tetap mencari biji Lagundi dalam keadaan hujan lebat disertai petir yang menyambar.
Melihat situasi tersebut, anak korban kemudian berteriak memanggil – manggil korban namun tidak ada jawaban. Karena tidak ada jawaban, anak korban kemudian mencari keberadaan ibunya dan menemukan korban dalam keadaan terbaring serta tak bernyawa lagi.
Melihat hal tersebut, sang anak kemudian pergi mencari bantuan warga sekitar dengan menemui Yesua Salle dan melaporkan kejadian yang menimpa ibunya. Yesua yang mendapat informasi tersebut kemudian meneruskannya kepada warga yang kemudian dilaporkan ke Pos Pol Barate.
Pada pukul 17.00 Wita, anggota Pospol, Aipda Jun Bonbalan bersama pihak puskesmas Koto menuju TKP dan memeriksa keadaan korban. Sesuai hasil pemeriksaan medis yang dipimpin dr. Helmi Nuban, korban murni meninggal akibat tersambar petir
Untuk itu, kematian korban diterima oleh keluarga sebagai sebuah musibah dan tidak memproses kejadian tersebut. Korban pun saat ini sudah disemayamkan di rumah duka.
Atas kejadian tersebut, Kapolres menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati – hati jika beraktivitas kala hujan. “Kami menghimbau kepada warga untuk mengantisipasi adanya petir maupun bahaya lain yang terjadi di wilayah kabupaten Kupang,” imbaunya(lya)