NTTBersuara.com,KUPANG,– Sebanyak 6,6 juta orang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dikategorikan pengangguran atau orang yang mencari kerja dan sedang mengusahakan usaha.
“Terjadi peningkatan presentasi angka pengangguran dibanding tahun sebelumnya,”kata kepala Badan Pusat Statistik NTT, Matamira B Kale, Senin (6/5/2024).
Jumlah pengangguran di NTT berdasar data BPS, pada Pebruari 2024 tingkat pengangguran sebanyak 3,17persen meningkat dari tahun sebelumnya hanya sebesar 3,10persen.
Jika dikategorikan berdasar jenis kelamin, untuk laki-laki sebesar 3,62persen lebih besar dibanding perempuan 2,65 persen, sedangkan menurut tingkat pengangguran di kota atau pedesaaan, tertinggi pengangguran ada di wilayah perkotaan, yakni sebesar 6,38persen sedangkan di wilayah pedesaan, tingkat pegangguran sebesar 2,06persen.
“Pada Pebruari 2024, tingkat pengangguran yang cenderung meningkat didominasi oleh pengangguran laki-laki sebesar 3,62persen, angka ini lebih besar dari perempuan,”tambah Matamira.
Survei pendataan tingkat pengangguran di NTT yang dilakukan pada Pebruari 2024, jika dilihat dari distribusi penduduk yang bekerja, maka sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak atau tertinggi yakni sektor pertanian 50persen, perdagangan 12,5persen, dan industri pengolahan yang paling banyak aktivitas penenun 9,44persen.
Sedangkan tiga sektor yang paling sedikit penyeraoan tenaga kerja yakni akomodasi dan makan minum 1,74persen, sektor jasa lainnya 1,94persen dan jasa kesehatan 2,09persen (lya)