NTTBersuara.com, KUPANG-Anggota DPRD Kota Kupang empat periode Tellenmark Daud menilai jawaban calon walikota Kupang Jefri Riwu Kore terkait anggaran pembelian mobil penyapu jalan adalah sangat keliru. Adapun anggaran untuk membeli mobil itu disiapkan dalam APBD Kota Kupang Tahun Anggaran 2019 senilai kurang lebih Rp4 miliar.
“Itu jawaban Jefri soal anggaran untuk membeli mobil penyapu jalan sangat keliru. Keliru sekali itu. Saya tau persis anggarannya dari APBD Kota Kupang, kalau tidak salah kita siapkan Rp 4 Miliar di APBD Kota Kupang,” jelas Tellen usai menghadiri debat kedua pasangan calon walikota-wakil walikota Kupang di Hotel Kristal, Sabtu (2/11/2024) malam. Adapun tema debat adalah Kupang Smart City dan Kupang Green.
Dalam debat yang berlangsung Sabtu malam, pasangan nomor urut 2 Jonas – Alo mengajukan pertanyaan kepada pasangan nomor urut 4 Jefri-Adinda .
“Untuk kebersihan kota, Anda membeli mobil penyapu jalan yang besarnya seperti bemo, padahal mobil penyapu jalan itu sebenarnya seperti dump truk, itu anggaran miliaran. Apa manfaatnya?,” demikian ringkasan pertanyaan Jonas Salean.
Terkait anggaran untuk membeli mobil tersebut, Jefri mengaku tidak menggunakan dana dari APBD Kota Kupang tapi mobil tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi saat Gubernur NTT dijabat Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Dan mobil itu, bukan anggaran dari Kota Kupang tapi itu bantuan dari Provinsi, makanya ada fotonya VBL. Beliau membantu kami. Itu sebabnya di mobil itu ada foto Pak Viktor, bukan anggaran dari kita, itu anggaran yang diberikan oleh teman-teman di provinsi untuk menunjang bahwa kota ini kota maju,” katanya.
Jawaban yang dilontarkan Jefri itulah yang dinilai Tellen Daud sebagai jawaban yang keliru. Menurut Tellen, Pemkot Kupang saat ini memiliki dua unit mobil penya[u jalan.
“Yang satu dibiayai oleh APBD Kota Kupang seharga empat miliar, satunya bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT,” kata anggota Fraksi Partai Golkar ini.
Sampai saat ini, demikian kata Tellen lagi, pengoperasian mobil itu hanya beberapa kali saja dan pihaknya tidak mengetahui lagi keberadaan mobil itu.. Begitu juga bantuan mobil yang sama dari pemprov NTT. “Jadi satunya bantuaan Pemprov NTT, satunya lagi dibiayai dari APBD Kota Kupang sehingga jadinya dua mobil. Yang dia (Jefri, red) omong itu keliru,” kata Tellen lagi,(*)